Asal usul Desa Jatitujuh

 Di kisahkan ada seorang pahlawan perjuangan rakyat majalengka di zaman kolonial belanda kira-kira menjelang akhir abad ke 18 M di kampung demak bagian daerah blandongan dan masih termasuk wilayah kedemangan Rajagaluh yang benama Bagus Rangin. 

Beliau adalah seorang putra dari kiyai sentayem atau mbah teyom.

Ki sentayem adalah seorang tokoh agama yg pernah menuntut ilmu di berbagai pesantren cirebon. Ia adalah anak kedua dari tiga bersaudara dari kiayi waridah. Seorang tokoh agama dari pesantren cisambeng jatiwangi. Ketika bagus rangin belajar di pesantren cisambeng bersama kakeknya kiayi waridah.  Beliau mendapatkn pertanyaan dari kakeknya.

Apakah nanda selama ini sudah punya cita-cita?tanya kiayi waridah. "mbah sepuh, seperti yg pernah nanda dengar dari tuturan riwayat dalam cerita babad cirebon, nanda begitu tertarik sekali dngn perjuangan ki Bagus pasai seorang pahlawan islam dr cirebon yg telah membantu sunan gunung jati, megusir bangsa kafir dari tanah jawa, yaitu portugis.nanda begitu geram ternyata bule-bule lain sudah bergentayangan dan menjadi benalu di negeri tercinta ini." tutur bagus rangin.

"ooh rupanya engkau ingin seperti fatahilah" tanya kiayi waridah

"betul mbah sepuh, fatahilah dulu mampu memukul mundur portugis nanda pun harus bisa mengusir belanda yg sudah merampas menyakitu rakyat dan menjajah bangsa pribumi." kemana nanda harus berguru mbah sepuh? Desak bagus rangin dgn penuh semangat.

"baiklah nanda bagus rangin kudorong cita-cita mu dg doa semoga cita-cita mu tercapai. Nanda akan dititipkan d pesantren tarekat milik rama di banten.

Setelah beberapa thn bagus rangin menuntut ilmu di banten, ia pun kembali kedaerahnya dgbekal pengalaman dan ilmu pengetahuan yg sudah meningkat.

Setelah bagus rangin berkunjung bersama kiayi waridah ke cirebon untuk meghadap sultan, ia di serahi tugas untuk memimpin daerah kebagusan yg baru, yaitu di bagian daerah majalengka bagian utara, yg merupakn daerah hutan. Dengan tugas barunya ini bagus rangin perlu mengenal lebih jauh tentang situasi dan kondisi serta karakteristik masyarakat setempat. Namun tak perlu lama baginya untuk menysuaikan diri karena banyak saudara dan sahabatnya sewaktu menuntut ilmu di pesantren  cisambeng. Bersama kedua temanya bagus manuk dari buntu jatiwangi, bagus rangin ingin mengukir sejarah baru, keduanya merencanakan suatu perjalanan keliling menelusuri lembah sungai cimanuk. Lantas apa rencana kakang bagus rangin untuk hal itu. Tanya bagus manuk.

Saya telah memiliki nama yg bagus. Dan saya merencanakan nama tersebut setelah kita berkeliling menemui para tokoh masyarakat para sahabat, kuwu juga para ulama dan terakhir kita menghadap kkaang demang ligung 

Apa yg saya bisa bantu kakang bagus rangin? Tanya bagus manuk

Say memerlukan 7batang pohon jat muda. Untuk saya tanam d alun-alun  kebagusan. 

Oooh dg segala senang hati saya akan menyediakannya, saya akan memilih pohon jatiyg bagus dan jati yg paling besar pohonya d jatiwangi.tutur bgus manuk.

Tiba tiba munculah kiayi waridah. Aslamualaikum. Seru kedua anak muda itu seraya menyodorkan tangannya untuk menyalami kiayi waridah. 

Walaikumslam, bagaimana kabar kalian semua. Tanya kiayi waridah.

Alhmdulillah kami semua baik. Dan silaturahmi nanda kesini ingin meminta restu mama kiayi. Tutur bagus manuk.

Maksud nanda? Tanya kiayi waridah

Begini mbah sepuh, kata bagus rangin" nanda ingin mendapat pandangan dan doa restu perihal nama daerah kebagusan di lembah cimanuk itu. Nanda memilih jatitujuh, dan sebagai peringatan nanda akan menanam tujuh batang pohon jati yg sudah di siapkn oleh bagus manuk dari jatiwngi.  

Wah wah wah, suatu inisiatif yg bgus. Kalau daerah kebagusan yg sekarang masih hutan dan tegalan itu dinamai jatitujuh, rasanya tepat sekali. Karena memang angkaa 7 merupakan jumlah gari dalam seminggu, jumlah tingkatan antara syurga dan neraka, juga jumlah lapisan langit danbbumi. Semoga nama jatitujuh mendapat ridho dan barokah allah. Main amin amin... Bagus rangin dan bagu mnuk mengamini. Sampai akhirnya keduanya berpamitan kpd kiayi waridah.

Plok plak plok plak.. Dari jauh terdengar suara hentakan kaki kuda yg berpacu kecang. Derap kuda itu di hentikan. Penunggangnya tertegun menoleh pandangan ke kiri dan ke kanan.

Kita berhenti di sini. Kata bagus rangin sambil turun dari kudanya lalu menuntun dan mengikatnya d bawah pohon beringin yg rindang dan d ikuti oleh bagus manuk. Tempat pemberhentian bagus rangin ini terkenal dg nama desa randegan, terletak d tepi sungai cimanuk, keduanya duduk membuka perbekalan.

Lewat mana kita menyebrang? Tanya bagus manuk.

Lihat itu? Bagus rangin mengarahkan telunjuknya ke arah orang -orang yg sedang meyebrang. Daerah ini di sebutnya rentang.kini merupakan sebuah dam besar yg membendung sungai cimanuk, yg d salurkan dkedua cabang yaitu saluran sekunder cipelang untuk mengairi sawah ke indramayu dan saluran sindupraja untuk ke cirebon.

Akhirnya perjalanan bagus rangin dan bagus manuk telah sampai di tempat yg di tuju. Semua perbekalan dan pohob jati yg sudah disiapkan dari jatiwangi mulai d turunkan dari kudanya. Dan setelah semuanya beristirahat di tempat peristirahatan kebagusan. Kemudin d bantu warga setempat mulailah menanam pohon jati sebanyak 7batang. Dn kemudian akhirnya tempat ini d kenal dengan sebutan Nama Jatitujuh.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

MAKALAH SEJARAH ASAL USUL DESA JATIRAGA KEC.JATITUJUH KAB. MAJALENGKA

DESA JATIRAGA